REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan
Indonesia perlu belajar dari Korea Selatan dalam hal budaya menanam dan
memelihara pohon. “Di Korea Selatan telah tumbuh budaya menanam dan
memelihara pohon. Saat ini di Korea Selatan tidak ada lagi tanah kosong
atau gundul,” ujar Zulkifli dalam sambutannya saat meninjau Pusat Sumber
Benih dan Persemaian Rumpin, Bogor, Kamis (3/11).
Ia mengatakan
budaya menanam belum menyeluruh terjadi di Indonesia. Namun, ada
beberapa daerah yang memiliki budaya menanam yang tak kalah dari Korsel,
seperti di Gunungkidul, Yogyakarta. “Gunungkidul yang tadinya gersang
sekarang hijau menghutan,” ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya
berupaya terus melakukan gerakan menanam dan memelihara pohon melalui
berbagai aksi, seperti Aksi Penanaman Pohon Serentak Indonesia, Gerakan
Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon, Kecil Menanam Dewasa Memanen,
Pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional, One
Man One Tree, serta One Billion Indonesia Trees (Gerakan Penanaman 1
Milyar Pohon Setiap Tahun)
Pemerintah pun telah menetapkan
tanggal 28 November sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), dan
bulan Desember sebagai Bulan Menanam Nasional. Untuk acara HMPI tahun
ini, katanya, akan dilakukan di Indonesian Peace and Security Center
Citeureup Sentul dengan melibatkan 4.000 anggota TNI-Polri, 4.000
masyarakat dari ormas, pramuka, murid-murid, dan anggota Korpri.
Ia
mengatakan gerakan menanam dan memelihara pohon harus didukung oleh
sumber bibit yang baik dan berkualitas. Karena itu, pada 2011, Kemenhut
telah menetapkan pembangunan Kebun Bibit Rakyat sebanyak 10 ribu unit di
424 kabupaten/kota. Ini setara dengan 500 juta batang pohon. Selain itu
juga pembangunan 23 unit persemaian bibit permanen di 22 provinsi
dengan target produksi 35 juta batang/tahun.
Ia mengatakan
pemerintah telah menjalin kerja sama dengan pemerintah Korsel untuk
menghasilkan teknologi dan produksi yang mampu menyediakan sumber benih
yang unggul, sesuai dengan lokasi penanaman, dan jumlah yang memadai.
“Saya ingin sumber benih-benih unggul tersebut tersedia di setiap
kabupaten/kota agar mudah diperoleh masyarakat. Untuk itu perlu ada
pusat-pusat benih atau seed centre di setiap kabupaten/kota,” paparnya.
Untuk
rentang 2010-2014, Kementerian Kehutanan akan merehabilitasi hutan dan
DAS prioritas seluas 500 ribu hektar/tahun. Selain itu membangun hutan
tanaman industri dan hutan tanaman rakyat seluas 500 ribu hektar/tahun,
hutan Kemasyarakatan dan Hutan Desa seluas 500 ribu hektar/tahun, dan
Hutan Rakyat Kemitraan seluas 50 ribu hektar/tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar