setumpuk sampah organik (foto: jawapos)
Tangerang - Teknologi pengolahan sampah dengan cara menciptakan sampah organik menjadi tenaga listrik, kini tengah dikembangkan oleh Pusat Penelitian Ilmu dan Teknologi (Puspitek) Serpong. Kepala Puspitek Serpong, Jemi Ruslan, mengatakan temuan para ahli di lembaganya itu siap digunakan oleh stakeholder yang membutuhkan. "Ini yang nantinya bisa diproduksi secara massal," katanya di sela Pameran Teknologi di Pamulang, hari Selasa, 7 Juni 2010.
Jemi mengatakan, teknologi mengubah sampah menjadi tenaga listrik itu sangat sederhana dan efektif dalam menangani sampah dan mengatasi krisis energi listrik di Indonesia. Prinsip kerjanya, kata dia, satu buah genset 1.000 watt dapat digerakkan dengan setumpuk sampah organik.
Dalam teknologi ini, sampah organik dimasukkan ke tabung reaktor yang tersambung dengan genset. Sampah yang telah diproses dalam reaktor akan mengeluarkan gas metana, yang kemudian diubah menjadi tenaga listrik untuk mengoperasikan genset. "Listrik yang dihasilkan cukup untuk menerangi satu kompleks rukun warga," tuturnya.
Teknologi ini, kata Jemi, sangat tepat untuk kalangan komunitas kecil seperti RT dan RW. Jika dikembangkan terus, masyarakat bisa dilatih untuk memanfaatkan teknologi itu sebagai alternatif mencari energi listrik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar