Peluang Usaha Pakan Ikan Buatan (bagian 1)
Peluang
usaha dalam dunia perikanan seakan tidak ada habisnya untuk terus
digali dan dikembangkan potensinya. Dari hasil tangkapan ikan yang
didapatkan, proses budidaya, termasuk didalamnya kebutuhan
pakan ikan. Jika dalam artikel sebelumnya kita membahas secara global
mengenai pakan ikan, kali ini kita akan bahas lebih dalam lagi mengenai pakan ikan buatan
sebagai sebuah peluang usaha. Pada bagian ini dijelaskan macam bahan
yang bisa digunakan sebagai bahan pembuatan pakan ikan berikut cara
pembuatan serta kandungan gizinya. Dengan ketersediaan bahan yang cukup
melimpah dengan harga relatif murah, proses pembuatan yang cukup mudah
serta daya serap pasar yang cukup tinggi, menjadikan usaha pakan ikan buatan sebagai peluang usaha yang menjanjikan.
Ada
berbagai macam bahan yang dapat dijadikan bahan baku pembuatan pakan
ikan buatan. Secara umum dibagi menjadi : bahan hewani (berasal dari
hewan) serta bahan nabati (berasal dari tumbuh-tumbuhan. Disamping bahan
baku utama pada umumnya diberikan bahan tambahan yang diperlukan
sebagai penyempurna pakan buatan tersebut, diantaranya sebagai perasa
dan bahan perekat. Secara detai akan dijelaskan sebagai berikut :
BAHAN HEWANI
A. Tepung Ikan
Bahan
baku tepung ikan adalah jenis ikan rucah (tidak bernilai ekonomis) yang
berkadar lemak rendah dan sisa-sisa hasil pengolahan. Ikan
difermentasikan menjadi bekasem untuk meningkatkan bau khas yang dapat
merangsang nafsu makan ikan. Lama penyimpanan < 11-12 bulan, bila
lebih dapat ditumbuhi cendawan atau bakteri, serta dapat menurunkan
kandungan lisin yang merupakan asam amino essensial yang paling
essensial sampai 8%.
Kandungan gizi:
Protein : 22,65%;
Lemak : 15,38%;
Abu : 26,65%;
Serat : 1,80%;
Air : 10,72%;
Nilai ubah : 1,5-3
Cara pembuatannya:
1. Ikan direbus sampai masak, diwadahi karung, lalu diperas.
2. Air perasan ditampung untuk dibuat petis/diambil minyaknya.
3. Ampasnya dikeringkan dan digiling menjadi tepung.
B. Tepung Rebon dan Benawa
Rebon
adalah sejenis udang kecil yang merupakan bahan baku pembuatan terasi.
Benawa adalah anak kepiting laut. Rebon dan Benawa muncul pada awal
musim hujan di sekitar muara sungai, mengerumuni benda yang terapung.
Cara pembuatan:
· Bahan direbus sampai masak, diwadahi karung, lalu diperas
· Ampasnya dikeringkan dan digiling menjadi tepung.
Kandungan gizi:
Protein: Udang rebon : 59,4% (udang rebon), 23,38% (benawa);
Lemak : 3,6% (Udang rebon), 25,33% (Benawa);
Karbohidrat : 3,2% (Udang rebon), 0,06% (benawa);
Abu : 11,41% (Benawa);
Serat : 11,82% (Benawa);
Air : 21,6% (Udang rebon); 5,43% Benawa ,
Nilai ubah Benawa : 4-6
C. Tepung Kepala Udang
Bahan yang digunakan adalah kepala udang, limbah pada proses pengolahan udang untuk ekspor.
Cara pembuatannya:
· Bahan direbus, dijemur sampai kering dan digiling;
· Tepung diayak untuk membuang bagian-bagian yang kasar dan banyak mengandung kitin.
Kandungan gizinya:
Protein : 53,74%;
Lemak : 6,65%;
Karbohidrat : 0%;
Abu : 7,72%;
Serat kasar : 14,61%;
Air : 17,28%.
D. Tepung Anak Ayam
Bahan: anak ayam jantan dari perusahaan pembibitan ayam petelur.
Cara pembuatan:
·
Anak-anak ayam dimatikan secara masal, bulu-bulunya dibakar dengan
lampu semprot. Kemudian direbus sampai kaku (setengah masak).
·
Diangin-anginkan sampai kering dan digiling beberapa kali sampai halus.
Hasil gilingan yang masih basah disebut pasta dan dapat langsung
digunakan.
· Pasta dapat dikeringkan dan digiling menjadi tepung.
Kandungan gizinya:
Protein : 1,65%,
Lemak : 7,30%,
Abu : 2,34%,
Air : 8,80%,
Nilai ubah : 5-8.
Juga mengandung hormon, enzim, vitamin, dan mineral yang dapat merangsang nafsu makan dan pertumbuhan.
E. Tepung Kepompong Ulat Sutra
Bahan: kepompong ulat sutra yang merupakan limbah industri pemintalan benang sutra alam.
Kandungan gizinya:
Protein : 46,74%,
Lemak : 29,75%,
Abu : 4,86%,
Serat : 8,89%,
Air : 9,76%,
Nilai ubah : 1,8.
F. Ampas Minyak Hati Ikan
Bahan: ampas hati ikan yang telah diperas minyaknya.
Cara pembuatannya:
· Digunakan sebagai pasta, karena kandungan lemaknya tinggi, sehingga sukar dikeringkan.
· Digiling halus sampai bentuknya seperti pellet.
Kandungan gizinya:
Protein : 25,08%,
Lemak : 56,75%,
Abu : 6,60%,
Air : 12,06%,
Nilai ubah : 8.
G. Tepung Darah
Bahan: darah, limbah dari rumah pemotongan ternak.
Cara pembuatannya:
darah beku yang masih mentah dimasak dan dikeringkan, kemudian digiling menjadi tepung.
Kandungan gizinya:
Protein : 71,45%,
Lemak : 0,42%,
Karbohidrat : 13,12%,
Abu : 5,45%,
Serat : 7,95%,
Air : 5,19.
Proteinnya sukar dicerna, sehingga penggunaannya untuk ikan < 3% dan untuk udang < 5%.
H. Silase Ikan
Silase adalah hasil olahan cair dari bahan baku asal ikan/limbahnya.
Bahan: ikan rucah dan limbah pengolahan.
Cara pembuatan :
1.
Bahan dicuci, dicincang kecil-kecil, kemudian digiling. Hasil gilingan
direndam dalam larutan asam formiat 3% 24 jam, kemudian diperas.
2.
Air perasan ditampung dan lapisan minyak yang mengapung di lapisan atas
disingkirkan. Cairan yang bebas minyak dicampur dengan ampas dan
ditambah asam propionat 1%, untuk mencegah tumbuhnya bakteri/cendawan
dan menambah daya awet ± 3 bulan dengan pH ± 4,5. (4) Bahan diperam
selama 4 hari dan diaduk 3- 4 kali sehari
3.
Bahan cair yang bersifat asam dapat dicampur dengan dedak, ketela
pohon/tepung jagung dengan perbandingan 1:1, dikeringkan dan digunakan
untuk campuran dalam ramuan makanan.
Kandungan gizinya:
Protein : 18-20%,
Lemak : 1-2%,
Abu : 4-6%,
Air : 70 – 75%,
Kapur : 1-3%,
Fosfor : 0,3-0,9%.
I. Arang Bulu Ayam dan Tepung Tulang
Bahan: arang bulu ayam, tulang ternak.
Cara pembuatan:
Tulang
dipotong sepanjang 5-10 cm, direbus selama 2-4 jam dengan suhu 100
derajat C, kemudian dihancurkan hingga menjadi serpihan-serpihan
sepanjang 1-3 cm. Serpihan tulang direndam dalam air kapur 10% selama
4-5 minggu dan dicuci dengan air tawar. Pemisahan selatin dengan jalan
pemanasan 3 tahap, yaitu pada suhu 60 derajat C selama 4 jam, suhu 70
derajat C selama 4 jam, dan 100 derajat C selama 5 jam. Pemrosesan
selatin. Tulang dikeringkan pada suhu 100 derajat C, sampai kadar airnya
tinggal 5% dan digiling hingga menjadi tepung. Pengemasan dan
penyimpanan.
Kandungan gizinya:
Protein : 25,54%,
Lemak : 3,80%,
Abu : 61,60%,
Serat : 1,80%,
Air : 5,52%.
J. Tepung Bekicot
Bahan: daging bekicot mentah dan daging bekicot rebus.
Cara pembuatan:
Daging bekicot dikeringkan lalu digiling. Untuk campuran makanan sebesar 5-15%.
Kandungan gizi:
Protein : 54,29%,
Lemak : 4,18%,
Karbohidrat : 30,45%,
Abu : 4,07%,
Kapur : 8,3%,
Fosfor : 20,3%,
Air : 7,01.
K. Tepung Cacing Tanah
Dapat menggantikan tepung ikan, dapat diternak secara masal.
Jumlah penggunaan dalam ramuan 10-25%.
Cara pembuatan: Cacing dikeringkan lalu digiling.
Kandungan proteinnya 72% dan mudah diserap dinding usus.
L. Tepung Artemia
Dapat menggantikan tepung ikan/kepala udang.
Kandungan
protein (asam amino essensial) untuk burayak 42% dan dewasa 60%,
sedangkan asam lemak tak jenuh untuk burayak 20% dan dewasa 10%. Daya
cernanya tinggi.
M. Telur Ayam dan Itik
Bahan: telur mentah atau telur rebus.
Penggunaan:
Telur mentah langsung dikopyok dan dicampur dengan bahan lain. Telur
rebus, diambil kuningnya, dihaluskan dan dilarutkan sampai membentuk
emulsi atau suspensi.
Kandungan gizinya:
Protein : 12,8%,
Lemak : 11,5%,
Karbohidrat : 0,7%,
Air : 74%.
N. Susu
Bahan: tepung susu tak berlemak (skim).
Kandungan gizi:
Protein : 35,6%
Lemak : 1,0%
Karbohidrat : 52,0%,
Air : 3,5%
BAHAN NABATI
A. Dedak
Bahan
: dedak padi ada 2, yaitu dedak halus (katul) dan dedak kasar. Dedak
yang paling baik adalah dedak halus yang didapat dari proses penyosohan
beras.
Kandungan gizi:
Protein : 11,35%
Lemak : 12,15%,
Karbohidrat : 28,62%,
Abu : 10,5%,
Serat kasar : 24,46%,
Air : 10,15%,
Nilai ubah : 8.
B. Dedak Gandum
Bahan: hasil samping perusahaan tepung terigu. Tepung yang paling baik untuk pakan ikan adalah “wheat pollard” dengan
Kandungan gizi :
Protein : 11,99%,
Lemak : 1,48%,
Karbohidrat : 64,75%,
Abu : 0,64%,
Serat kasar : 3,75%,
Air=17,35%,
Nilai ubah : 2-3.
C. Jagung
Terdapat 2 jenis, yaitu:
1. Jagung kuning, mengandung protein dan energi tinggi, daya lekatnya rendah;
2. Jagung putih, mengandung protein dan enrgi rendah, daya lekatnya tinggi. Sukar dicerna ikan, sehingga jarang digunakan.
D. Cantel/Sorgum
Berwarna
merah, putih, kecoklatan. Warna putih lebih banyak digunakan. Mempunyai
zat tanin yang dapat menghambat pertumbuhan, sehingga harus ditambah
metionin/penyosohan yang lebih baik.
Kandungan gizi:
Protein : 13,0%,
Lemak : 2,05%,
Karbohidra : 47,85%,
Abu : 12,6%,
Serat kasa : 13,5%,
Air : 10,64%,
Nilai ubah : 2-5.
E. Tepung Terigu
Berasal dari biji gandum, berfungsi sebagai bahan perekat.
Kandungan gizi:
Protein : 8,9%;
Lemak : 1,3%;
Karbohidrat : 77,3%;
Abu : 0,06%;
Air : 13,25%.
F. Tepung Kedele
Keuntungan : mengandung lisin asam amino essensial yang paling essensial dan aroma makanan lebih sedap, penggunaannya ± 10%.
Kekurangan: mengandung zat yang dapat menghambat enzim tripsin,dapat dikendalikan dengan cara memasak.
Kandungan gizi:
Protein : 39,6%,
Lemak : 14,3%,
Karbohidrat : 29,5%,
Abu : 5,4%,
Serat : 2,8%,
Air : 8,4%,
Nilai ubah : 3-5.
G. Tepung Ampas Tahu
Kandungan gizinya:
Protein : 23,55%,
Lemak : 5,54%,
Karbohidrat : 26,92%,
Abu : 17,03%,
Serat kasar : 16,53%,
Air : 10,43%.
H. Tepung Bungkil Kacang Tanah
Bungkil kacang tanah adalah ampas pembuatan minyak kacang.
Kelemahannya:
dapat menyebabkan penyakit kurang vitamin, dengan gejala sirip tidak
normal dan dapat dicegah dengan membatasi penggunaannya.
Kandungan gizi:
Protein : 47,9%,
Lemak :10,9%,
Karbohidrat : 25,0%,
Abu : 4,8%,
Serat kasar : 3,6%,
Air : 7,8%,
Nilai ubah : 2,7-4.
I. Bungkil Kelapa
Bungkil kelapa adalah ampas dari proses pembuatan minyak kelapa. Sebagai bahan ramuan dapat dipakai sampai 20%.
Kandungan gizi :
Protein : 17,09%,
Lemak : 9,44%,
Karbohidrat : 23,77%,
Abu : 5,92%,
Serat kasar : 30,4%,
Air : 13,35%.
J. Biji Kapuk/Randu
Bahan: bungkil kapuk yang telah diambil minyaknya.
Kelemahannya: Mengandung zat siklo-propenoid yang bersifat bius. Penggunaannya < 5%. Kandungan gizinya:
Protein : 27,4%,
Lemak : 5,6%,
Karbohidrat : 18,6%,
Abu : 7,3%,
Serat kasa : 25,3%,
Air : 6,1 %.
K. Biji Kapas
Bahan:
bungkil dari pembuatan minyak. Kelemahannya: mengandung zat gosipol
yang bersifat sebagai racun, yaitu merusak hati dan
perdarahan/pembengkakan jaringan tubuh. Untuk penggunaannya harus
dimasak dulu.
Kandungan gizi:
Protein : 19,4%,
Lemak : 19,5%,
Asam lemak linoleat : 47,8%,
Asam lemak palmitat : 23,4%,
Asam lemak oleat : 22,9%.
L. Tepung Daun Turi
Kelemahannya: mengandung senyawa beracun : asam biru (HCN), lusein, dan alkoloid-alkoloid lainnya.
Kandungan gizinya:
Protein : 27,54%,
Lemak : 4,73%,
Karbohidrat : 21,30%,
Abu : 20,45%,
Serat kasar : 14,01%,
Air : 11,97 %.
M. Tepung Daun Lamtoro
Kelemahannya: mengandung mimosin, dalam pemakaiannya < 5% saja.
Kandungan gizinya:
Protein : 36,82%, Lemak : 5,4%,
Karbohidrat : 16,08%,
Abu : 1,31%,
Serat kasar : 18,14%,
Air : 8,8%.
N. Tepung Daun Ketela Pohon
Kelemahannya: racun HCN/asam biru.
Kandungan gizi:
Protein=34,21%,
Lemak : 4,6%,
Karbohidrat : 14,69%,
Air : 0,12.
O. Isi Perut Besar Hewan Memamah biak
Bahan: dari rumah pemotongan ternak.
Cara pembuatan: dikeringkan, digiling sampai menjadi tepung.
Kandungan gizinya:
Protein : 8,39%,
Lemak : 5,54%,
Karbohidrat : 33,51%,
Abu : 17,32%,
Serat kasar : 20,34%,
Air : 14,9%,
Nilai ubah : 2.
BAHAN TAMBAHAN
A. Vitamin dan Mineral
1. Cara memperoleh: dari toko penjual makanan ayam (poultry shop) yang sudah dikemas dalam bentuk premiks (premix).
2. Premix tersebut mengandung vitamin, mineral, dan asam-asam amino tertentu.
3. Contoh-contoh merek dagang:
·
Top mix: mengandung 12 macam vitamin (A, D, E, K, B kompleks), 2 asam
amino essensial (metionin dan lisin) dan 6 mineral (Mn, Fe, J, Zn, Co
dan Cu), serta antioksidan (BHT)
·
Rhodiamix: mengandung 12 macam vitamin (A, D, E, K, B kompleks), asam
amino essensia metionin, dan 8 mineral (Mg, Fe, Mo, Ca, J, Zn, Co dan
Cu), serta antioksidan.
· Mineral B12: mengandung tepung tulang, CaCO3 , FeSO4 , MnSO4 , KI, CuSO4 , dan ZnCO3 , serta vitamin B12 (sianokobalamin).
· Merek lain: Aquamix, Rajamix U, Pfizer Premix A, Pfizer Premix B.
4. Penggunaannya : Untuk ikan 1-2% dan untuk udang 10-15%.
A. Garam Dapur (NaCl)
1.
Fungsi: sebagai bahan pelezat (gurih), mencegah terjadinya proses
pencucian zat-zat lain yang terdapat dalam ramuan makanan ikan.
2. Penggunaannya cukup 2%.
Bahan Perekat
1. Contoh bahan perekat: agar-agar, gelatin, tepung terigu, tepung sagu, dll. Yang paling baik adalah tepung kanji dan tapioka.
2. Penggunaannya cukup 10%.
Antioksidan
1.
Bahan: fenol, vitamin E, vitamin C, etoksikulin
(1,2dihydro-6-etoksi-2,2,4 trimethyquinoline), BHT (butylated
hydroxytoluena), dan BHA (butylated hydroxyanisole).
2. Penggunaannya: etoksikulin 150 ppm, BHT dan BHA 200 ppm.
Ragi dan Ampas Bir
1. Ragi adalah sejenis cendawan yang dapat merubah karbohidrat menjadi alkohol dan CO2.
2. Macam ragi: ragi tape, ragi roti, dan bir.
3. Kandungan gizi:
Protein : 59,2%,
Lemak : 0,
Karbohidrat : 38,93%,
Abu : 4,95%,
Serat kasar : 0,
Air : 6,12%.
4. Ampas bir merupakan limbah pengolahan bir.
5. Kandungan gizinya: Protein=25,9%, Serat kasar=15%
6. Penggunaannya: ampas bir basah 3-6% dan kering 10%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar