Jumat, 11 November 2011

MIKROBA PERTANIAN ORGANIK (BIO TEKHNOLOGI PERTANIAN)


BIOTEKNOLOGI MIKROBA UNTUK PERTANIAN ORGANIK Legin

Legin adalah Inokulum Rhizobium yang mengandung bakteri Rhizobium untuk inokulasi (menulari) tanaman legum. Legin singkatan dari Legume Inoculant (Legume Inoculum). Bakteri Rhizobium adalah bakteri yang dapat bersimbiosis dengan tanaman legum, membentuk bintil akar, dan menambat nitrogen dari udara sehingga mampu mencukupi kebutuhan nitrogen tanaman sekurang-kurangnya sebesar 75 %.
Tersedia 6 (enam) macam Legin yaitu :

Legin Kacang Tanah (Arachis hypogaea)
Legin LCC (Legume Cover Crops, Legum Penutup Tanah) untuk Calopogonium caeruleum (CC), Calopogonium mucunoides (CM), Centrosema pubescens (CP), Pueraria javanica (PJ), dan Flemingia congesta (FC).
Legin Korobenguk (Mucuna pruriens)
Legin Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala)
Legin Kacang Hijau (Phaseolus radiatus)
Legin Tanaman Hutan untuk Albizzia falcataria (AF), Acacia mangium (AM), dan Acacia auriculiformis (AA).

Biocon
Biocon adalah Inokulum mikrobia pemacu pertumbuhan tanaman yang mengandung kombinasi bakteri penambat nitrogen, pelarut fosfat, perombak bahan organik, dan penghasil zat tumbuh. Bakteri-bakteri tersebut antara lain, Azotobacter sp., Azospirillum sp., dan Pseudomonas sp.

Biofosfat
Biofosfat adalah Pupuk Fosfat Hayati lepas terkendali yang diformulasikan dari jamur pelarut fosfat (Aspergillus niger), batuan fosfat, dan nutrien organik. Sangat cocok digunakan untuk lahan atasan (upland) dengan segala macam pertanaman.

Tanah sangat kaya akan keragaman mikroorganisme, seperti bakteri, aktinomicetes, fungi, protozoa, alga dan virus. Tanah pertanian yang subur mengandung lebih dari 100 juta mikroba per gram tanah. Produktivitas dan daya dukung tanah tergantung pada aktivitas mikroba tersebut.
mikroba tanah memiliki peranan yang menguntungan bagi pertanian, yaitu berperan dalam menghancurkan limbah organik, re-cycling hara tanaman, fiksasi biologis nitrogen, pelarutan fosfat, merangsang pertumbuhan, biokontrol patogen dan membantu penyerapan unsur hara. Bioteknologi berbasis mikroba dikembangkan dengan memanfaatkan peran-peran penting mikroba tersebut.

Teknologi Kompos Bioaktif
Salah satu masalah yang sering ditemui ketika menerapkan pertanian organik adalah kandungan bahan organik dan status hara tanah yang rendah. Petani organik mengatasi masalah tersebut dengan memberikan pupuk hijau atau pupuk kandang. Kedua jenis pupuk itu adalah limbah organik yang telah mengalami penghacuran sehingga menjadi tersedia bagi tanaman. Limbah organik seperti sisa-sisa tanaman dan kotoran binatang ternak tidak bisa langsung diberikan ke tanaman. Limbah organik harus dihancurkan / dikomposkan terlebih dahulu oleh mikroba tanah menjadi unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman. Proses pengkomposan alami memakan waktu yang sangat lama, berkisar antara enam bulan hingga setahun sampai bahan organik tersebut benar-benar tersedia bagi tanaman.
Proses pengomposan dapat dipercepat dengan menggunakan mikroba penghancur (dekomposer) yang berkemampuan tinggi. Penggunaan mikroba dapat mempersingkat proses dekomposisi dari beberapa bulan menjadi beberapa minggu saja. Di pasaran saat ini banyak tersedia produk-produk biodekomposer untuk mempercepat proses pengomposan, misalnya: SuperDec, OrgaDec, EM4, EM Lestari, Starbio, Degra Simba, Stardec, dan lain-lain.
Kompos bioaktif adalah kompos yang diproduksi dengan bantuan mikroba lignoselulolitik unggul yang tetap bertahan di dalam kompos dan berperan sebagai agensia hayati pengendali penyakit tanaman. SuperDec dan OrgaDec, biodekomposer yang dikembangkan oleh Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia (BPBPI), dikembangkan berdasarkan filosofi tersebut. Mikroba biodekomposer unggul yang digunakan adalah Trichoderma pseudokoningii , Cytopaga sp, dan fungi pelapuk putih. Mikroba tersebut mampu mempercepat proses pengomposan menjadi sekitar 2-3 minggu. Mikroba akan tetap hidup dan aktif di dalam kompos. Ketika kompos tersebut diberikan ke tanah, mikroba akan berperan untuk mengendalikan organisme patogen penyebab penyakit tanaman.

Biofertilizer
Petani organik sangat menghindari pemakaian pupuk kimia. Untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman, petani organik mengandalkan kompos sebagai sumber utama nutrisi tanaman. Sayangnya kandungan hara kompos rendah. Kompos matang kandungan haranya kurang lebih : 1.69% N, 0.34% P2O5, dan 2.81% K. Dengan kata lain 100 kg kompos setara dengan 1.69 kg Urea, 0.34 kg SP 36, dan 2.18 kg KCl. Misalnya untuk memupuk padi yang kebutuhan haranya 200 kg Urea/ha, 75 kg SP 36/ha dan 37.5 kg KCl/ha, maka membutuhkan sebanyak 22 ton kompos/ha. Jumlah kompos yang demikian besar ini memerlukan banyak tenaga kerja dan berimplikasi pada naiknya biaya produksi.
Mikroba-mikroba tanah banyak yang berperan di dalam penyediaan maupun penyerapan unsur hara bagi tanaman. Tiga unsur hara penting tanaman, yaitu Nitrogen (N), fosfat (P), dan kalium (K) seluruhnya melibatkan aktivitas mikroba. Hara N tersedia melimpah di udara. Kurang lebih 74% kandungan udara adalah N. Namun, N udara tidak dapat langsung dimanfaatkan tanaman. N harus ditambat oleh mikroba dan diubah bentuknya menjadi tersedia bagi tanaman.
Mikroba penambat N ada yang bersimbiosis dan ada pula yang hidup bebas. Mikroba penambat N simbiotik antara lain : Rhizobium sp yang hidup di dalam bintil akar tanaman kacang-kacangan ( leguminose ). Mikroba penambat N non-simbiotik misalnya: Azospirillum sp dan Azotobacter sp. Mikroba penambat N simbiotik hanya bisa digunakan untuk tanaman leguminose saja, sedangkan mikroba penambat N non-simbiotik dapat digunakan untuk semua jenis tanaman.
Mikroba tanah lain yang berperan di dalam penyediaan unsur hara adalah mikroba pelarut fosfat (P) dan kalium (K). Tanah pertanian kita umumnya memiliki kandungan P cukup tinggi (jenuh). Namun, hara P ini sedikit/tidak tersedia bagi tanaman, karena terikat pada mineral liat tanah. Di sinilah peranan mikroba pelarut P. Mikroba ini akan melepaskan ikatan P dari mineral liat dan menyediakannya bagi tanaman. Banyak sekali mikroba yang mampu melarutkan P, antara lain: Aspergillus sp, Penicillium sp, Pseudomonas sp dan Bacillus megatherium. Mikroba yang berkemampuan tinggi melarutkan P, umumnya juga berkemampuan tinggi dalam melarutkan K.
Kelompok mikroba lain yang juga berperan dalam penyerapan unsur P adalah Mikoriza yang bersimbiosis pada akar tanaman. Setidaknya ada dua jenis mikoriza yang sering dipakai untuk biofertilizer, yaitu: ektomikoriza dan endomikoriza. Mikoriza berperan dalam melarutkan P dan membantu penyerapan hara P oleh tanaman. Selain itu tanaman yang bermikoriza umumnya juga lebih tahan terhadap kekeringan. Contoh mikoriza yang sering dimanfaatkan adalah Glomus sp dan Gigaspora sp.
Beberapa mikroba tanah mampu menghasilkan hormon tanaman yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Hormon yang dihasilkan oleh mikroba akan diserap oleh tanaman sehingga tanaman akan tumbuh lebih cepat atau lebih besar. Kelompok mikroba yang mampu menghasilkan hormon tanaman, antara lain: Pseudomonas sp dan Azotobacter sp.
Mikroba-mikroba bermanfaat tersebut diformulasikan dalam bahan pembawa khusus dan digunakan sebagai biofertilizer. Hasil penelitian yang dilakukan oleh BPBPI mendapatkan bahwa biofertilizer setidaknya dapat mensuplai lebih dari setengah kebutuhan hara tanaman. Biofertilizer yang tersedia di pasaran antara lain: Emas, Rhiphosant, Kamizae, OST dan Simbionriza.

Agen Biokontrol
Hama dan penyakit merupakan salah satu kendala serius dalam budidaya pertanian organik. Jenis-jenis tanaman yang terbiasa dilindungi oleh pestisida kimia, umumnya sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit ketika dibudidayakan dengan sistim organik. Alam sebenarnya telah menyediakan mekanisme perlindungan alami. Di alam terdapat mikroba yang dapat mengendalikan organisme patogen tersebut. Organisme patogen akan merugikan tanaman ketika terjadi ketidakseimbangan populasi antara organisme patogen dengan mikroba pengendalinya, di mana jumlah organisme patogen lebih banyak daripada jumlah mikroba pengendalinya. Apabila kita dapat menyeimbangakan populasi kedua jenis organisme ini, maka hama dan penyakit tanaman dapat dihindari.
Mikroba yang dapat mengendalikan hama tanaman antara lain: Bacillus thurigiensis (BT), Bauveria bassiana , Paecilomyces fumosoroseus, dan Metharizium anisopliae . Mikroba ini mampu menyerang dan membunuh berbagai serangga hama. Mikroba yang dapat mengendalikan penyakit tanaman misalnya: Trichoderma sp yang mampu mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh Gonoderma sp, JAP (jamur akar putih), dan Phytoptora sp. Beberapa biokontrol yang tersedia di pasaran antara lain: Greemi-G, Bio-Meteor, NirAma, Marfu-P dan Hamago.

Aplikasi pada Pertanian Organik
Produk-produk bioteknologi mikroba hampir seluruhnya menggunakan bahan-bahan alami. Produk ini dapat memenuhi kebutuhan petani organik. Kebutuhan bahan organik dan hara tanaman dapat dipenuhi dengan kompos bioaktif dan aktivator pengomposan. Aplikasi biofertilizer pada pertanian organik dapat mensuplai kebutuhan hara tanaman yang selama ini dipenuhi dari pupuk-pupuk kimia. Serangan hama dan penyakit tanaman dapat dikendalikan dengan memanfaatkan biokontrol.
Petani Indonesia yang menerapkan sistem pertanian organik umumnya hanya mengandalkan kompos dan cenderung membiarkan serangan hama dan penyakit tanaman. Dengan tersedianya bioteknologi berbasis mikroba, petani organik tidak perlu kawatir dengan masalah ketersediaan bahan organik, unsur hara, dan serangan hama dan penyakit tanaman


Bakteri endofit

Dikemukakannya bahwa bakteri endofit adalah bakteri yang hidup dalam jaringan tanaman bagian dalam.Isolat bakteri endofit tanaman pisang diperoleh melalui isolasi dengan metode plating (pencawanan).Untuk menghasilkannya, kata dia, potongan batang atau akar yang tebalnya 10 cm kemudian dicuci bersih dan diterilkan dalam Na OCL 2 persen yang mengandung 0,1 Tween 20 selama 10 detik.Kemudian, potongan ini dihancurkan dan diencerkan, dan selanjutnya disebarkan secara merata pada cawan petri yang berisi media Nutrien-Broth Yeast Extract Agar.Sebanyak delapan isolat bakteri endofit diujikan kemampuan penghambatannya pada bakteri penyebab penyakit darah (BDB). Uji ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama dengan media cair yakni King`s B Agar (KBA) untuk mendeteksi pembentukan zone hambatan, dan pada tahap kedua menggunakan media King`S B Broth (KBB).Dari kedua tahap tersebut hanya satu isolat yang mampu menekan populasi Blood Disease Bacterium.Isolat ini diidentifikasi sebagai Bacillus cereus dan Pseudomonas fuorescens.

Kamis, 10 November 2011

CLIMATE CHANGE AND HUMAN BEHAVIOR

Carbon dioxide was not such a bad reputation. This gas is needed by plants to perform photosynthesis and, like other greenhouse gases, is useful to maintain the temperature of the earth at night by arresting partial beam of light behind the sun. The temperature of the earth is also affected by other natural factors such as changes in solar and volcanic eruptions are great.However, the concentration of carbon dioxide and other greenhouse gases rose dramatically after the introduction of industrialization and since humans began to use fossil fuels, which releases more carbon into the atmosphere. The more beam is trapped behind the sun and the earth's temperature rose by an average of about 0.4 degrees Celsius since the 1970s. Nine of the 10 warmest years in history occurred in the last decade, even in 2010 was recorded as the warmest year, in line with 2005.Many people initially opposed the existence of climate change and question the human role in it. After reviewing hundreds of studies from around the world, experts who are members of the Intergovernmental Panel on Climate Change in 2007 agreed that human activity is the main cause of global warming. Natural factors alone are not strong enough to explain the warming soon. Earth's temperature rise should not exceed 2 degrees by 2025 to limit the evil consequences for human life.Warmer climate will affect water availability and increased intensity of extreme weather conditions such as storms and droughts. Many farmers in Indonesia have felt this in their difficulty to estimate the time of planting with an increasingly uncertain season.Layers of polar ice melt and will also lead to rising sea levels. Indonesia has 55,000 kilometers of coast, the second longest in the world after Canada, and sea level rise this will cause many difficulties in densely populated areas and the disappearance of small islands.Not only humans, climate change also affects plants and animals that have low limits of ecological adaptation. Some may be able to move and adapt, but others will become extinct. Polar bears, for example, will not be able to move anywhere if the ice had melted where they live.The international community has begun steps to address climate change. Under the Kyoto Protocol, developed countries - except the United States - agreed to reduce greenhouse gas emissions. This reduction can be done by financing projects in developing countries to reduce their emissions, for example by using cleaner technologies. This is in accordance with the principle of "common but differentiated responsibility", or common but differentiated responsibilities.Kyoto Protocol will expire in 2012 and its success is questionable. Therefore, the international community is preparing a successor agreement that could provide a better solution, for example by including a scheme for reducing emissions from deforestation and forest degradation (REDD +). The deal is also expected to provide benefits to a growing number of countries.Indonesia became the first developing country to provide a concrete target of cutting greenhouse gas emissions. President Susilo Bambang Yudhoyono said at the G20 meeting in 2009 that Indonesia would reduce emissions by 26 percent from the level of business-as-usual in 2020 with its own resources and 41 percent with international assistance. One way taken is through REDD + mechanism, which was developed to be ready to be applied after 2012.

Rabu, 09 November 2011

REFLEKSI RITUAL KURBAN PADA KETAHANAN PANGAN DAN SWASEMBADA DAGING


Ritual kurban yang dilaksanakan oleh ummat Islam merupakan ritual pengulangan sejarah Nabi Ibrahim A.S dan Nabiyullah Ismail dalam melaksanakan perintah Allah SWT dalam gerbang ujian ketaatan, keikhlasan dan kecintaan makhluk kepada Khaliqnya. Dalam semangat keikhlasan dan Cinta ini, ada sebuah refleksi perintah kurban kepada sebuah ajaran asasi tentang bagaimana Allah SWT mengajari ummat manusia tentang sifat Rahman dan RahimNya jika berhadapan dengan kepentingan KhalifahNya yang bernama Manusia. Karena ketulusan dan keikhlasan inilah maka Allah mengganti darah Nabiyullah Ismail A.S dengan seekor kibas yang gemuk, besar lagi sehat.
Kita dapat menyimpulkan sebuah analogi perintah yang bersifat ritualistic ini dengan makna bahwa sesungguhnya, manusia akan mengorbankan apa saja ketika berhadapan dengan rasa cinta, manusia akan kehilangan keikhlasan hidup pada saat kehilangan orang atau sesuatu yang dicintainya bahkan manusia akan mengorbankan apa saja termasuk manusia pada saat berhadapan dengan kecintaan pada sesuatu atau seseorang, maka kegilaan akan cinta inilah Allah lenyapkan dengan ritual kurban sebagai upaya Allah SWT mendidik manusia agar senantiasa menyemblih sifat kebinatangan dalam dirinya melalui ritual kurban. Sehingga Nabiyullah Muhammad SAW mengecam orang yang mampu berkurban tapi enggan berkurban dan melarang mereka memasuki Majlis Rasulullah karena keengganann melaksanakan kurban di hari Raya Iedul Adlha.
Nilai ajaran ini tidak berhenti pada hal itu saja bila kita kaji lebih mendalam, ada pesan tersirat yang dapat kita ambil bahwa, menyediakan dan mempersiapkan semblihan kurban sama pentingnya dengan berkurban itu sendiri, karena bagaimana kita akan berkurban jika tidak ada hewan yang akan disemblih? Bagaimana pula kita akan berkurban jika hewan kurban tidak kita pelihara dengan baik dengan standar kesehatan yang sempurna, karena hewan yang cacat tidak sah untuk dijadikan hewan kurban. Ini artinya, adalah sungguh ironi jika Indonesia mayoritas beragama Islam dan punya kewajiban berkurban tetapi masih mengimpor hewan kurbannya, atau masih mengimpor daging untuk kebutuhan konsumsi warga bangsanya.
Swasembada pangan, swasembada daging adalah garis benang merah dalam menyempurnakan ibadah ummat Islam, maka oleh karena itu duduk lurus hukumnya sama wajibnya dengan ritual yang kelak akan dilaksanakan memelihara ternak untuk memenuhi ritual ibadah kurban, swasembada pangan guna melaksanakan zakat fitrah dibulan Ramadlan.
Dengan memahami hal diatas, maka Al Ghiffari Forest Community Indonesia beserta para anggota dan pengurus di tingkat pusat dan daerah mengajak seluruh elemen masyarakat di perkotaan dan pedesaan untuk melaksanakan kegiatan swasembada daging dengan mengikuti program Tabungan Kurban berbasis pertanian terpadu.
Dengan melaksanakan program ini, maka sesungguhnya kita sudah menyimpan dua kebaikan yang tak terhingga nilainya; Yang pertama kita jalankan syariat agama dan Yang kedua kita telah membebaskan Negara ini dari kehilangan rupiah karena harus terus menerus mengimpor daging dan hewan potong lainnya, dan dengan program ini, banyak petani di pedesaan yang membutuhkan uluran tangan masyarakat yang Tuhan berikan kelebihan harta untuk menyediakan pangan yang akan kita konsumsi sehari hari. Iedul Kurban sudah berlalu namun semangat Nabiyullah Ibrahim dan Islmail A.S untuk mempertaruhkan kesenangan dengan mempersembahkan kepatuhan, keikhlasan dan kecintaan pada Tuhan akan kita jalankan bersama sama dengan mulai menabung hewan kurban sejak dari sekarang. Wallahu a’lam bi shawab.

Minggu, 06 November 2011

AYO MENANAM POHON, JANGAN TUNGGU BENCANA DATANG ( GERAKAN ADOPSI POHON AFC INDONESIA 2011-2012

Hutan adalah penyedia oksigen dalam jumlah besar dan dalam proses fotosintesis, hutan merubah karbondioksida yang dihasilkan oleh aktifitas industri dan kegiatan manusia lainnya menjadi oksigen yang dibutuhkan semesta. Hancurnya hutan sebagai bagian dari ekosistem telah menciptakan efek rumah kaca yang merubah iklim dan ketahanan tubuh hampir semua pendapatan ekonomi seluruh lapisan masyarakat akibat bencana alam yang tak pernah kunjung berhenti.
Mengingat hal di atas, maka Al Ghiffari Forest Community berupaya secara maksimal melalui kegiatan pembangunan hutan kembali bersama Taruna Rimbawan Indonesia dan memberikan pencerahan serta mengajak berbagai fihak terlibat secara langsung dengan gerakan Adopsi Pohon baik dilingkungan Hutan Lindung, Daerah Aliran SUngai dan bersama sama membangun hutan rakyat bersama sama pengusaha dan masyarakat luas secara terus menerus guna tercapainya pembangunan hutan 2 (dua) juta hektar pertahun beserta keaneka ragaman hayati yang menghuninya, sebagaimana yang dicanangkan pemerintah melalui Departemen Kehutanan RI, salah satu dampak kehancuran alam ini adalah meluapnya air kedaratan dalam bentuk banjir bandang dan insultrasi air laut kedaratan, berkembangnya berbagai penyakit baru yang menimpa masyarakat. Seluruh fenomena ini akan berdampak besar terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan pemulihannya. Salah satu langkah penyadaran masyarakat akan pentingnya hutan adalah melalui kegiatan kampanye penghijauan bersama seluruh elemen masyarakat dengan metode kognitif, afektif dan psikomotor mulai dari kegiatan pengolahan limbah yang dihasilkan oleh kegiatan masyarakat berupa timbulan sampah yang diproses menjadi kompos cair dan padat, serta pemanfaatan aneka barang non organik untuk peningkatan penghasilan dan pembiayaan kegiatan.
Adapun kegiatan nyata masyarakat peserta kegiatan Adopsi Pohon adalah berupa pengenalan teknik pengolahan kompos melalui pola 3M (Memisahkan, menggunakan kembali dan mendaur ulang) sebagaimana yang diamanatkan undang - undang no 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah domestik dan UKM. Selanjutnya kompos yang dihasilkan menjadi media tanam mulai dari menyemai,  menanam hingga merawat berbagai tanaman jenis kayu-kayuan dan jenis MPTS yang kelak akan menjadi kekayaan hutan dan alam Indonesia oleh generasi muda yang akan menghirup udara lebih segar dan kehidupan dunia yang lebih nyaman dikemudian hari. Dalam tehnik aplikasi dilapangan, hasil komposting masyarakat perkotaan akan didistribusikan kepada masyarakat pedesaan untuk kegiatan pertanian dan penanaman hutan kembali.

Sebagaimana yang kita ketahui, timbulan sampah mejadi sumber pelepas gas methane yang bahayanya 100 kali lipat dibandingkan CO2, sehingga perbaikan kondisi udara, air dan tanah kearah yang lebih baik, harus dimulai secara keseluruhan. Hal ini dimungkinkan, karena antara proses pengolahan limbah rumah tangga, sekolah dan lingkungan masyarakat berkaita erat pula dengan kebutuhan media tanam, pupuk padat dan cair yang dibutuhkan oleh proses penyemaian, penanaman dan perawatan. Dengan dua hal ini dilaksankan, kami berfikir, maka masalah persampahan yang menjadi beban APBN dan APBD dalam jumlah besar, dapat dieliminir dengan program ini, sementara perbaikan lahan kritis dan hutan melalui proses menabung bibit yang dilaksanakan ditingkat sekolah sejak tingkat  sekolah dasar hingga perguruan tinggi akan menjadi jawaban atas minimnya bibit yang akan ditanam oleh masyarakat dan kelak akan mengurangi beban biaya pengadaan bibit dilingkungan aktifis forester.
Keberhasilan program Adopsi pohon dan pengolahan limbah rumah tangga sebenarnya dapat tercapai manakala semua elemn bangsa menyadari bahwa pentingnya penanaman hutan erat kaitannya dengan kesehatan dan stabilitas ekonomi masyarakat secara kesuluruhan dan perlunya pengolahan sampah rumah tangga akan menjadi sumber daya ekonomi yang menjanjikan bila dikelola secara terus menerus dengan menggunakan tehnologi yang ramah lingkungan dan mulai dari rumah kita masing-masing.
Dalam Catatan ini, kami mengajak siapapun anda, dari manapun anda berasal untuk memberikan kontribusi positif bagi Gerakan Adopsi Pohon dengan melayangkan permohonan menjadi Donatur, Peserta Investasi Hutan Rakyat 1200 hektar ataupun menjadi Relawan ke Sekretariat LSM Al Ghiffari Forest Community Indonesia, JL KH Abd Hamid KM1 No 35 Desa Sukamaju Rt01/Rw03 Kecamatan Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat, Indonesia kode Pos 16630 atau hubungi langsung ke 087870626431

EASYHITS4U

Link akun paypal Untuk transaksi bisnis anda yang lebih mudah

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

PINGLER.COM