Kamis, 25 Maret 2010

Menakar Komposisi Kandungan EM4

Top of Form

Menakar Komposisi Kandungan EM4

Teknologi EM (Effective Mikroorganism) dapat digunakan dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan, lingkungan, kesehatan dan industri. Meski sudah banyak kalangan masyarakat yang menggunakan tapi tidak banyak yang tahu tentang EM, komposisi kandungan, fungsi dan jenis-jenis EM.
EM merupakan campuran dari mikroorganisme bermanfaat yang terdiri dari lima kelompok, 10 Genius 80 Spesies dan setelah di lahan menjadi 125 Spesies. EM berupa larutan coklat dengan pH 3,5-4,0. Terdiri dari mikroorganisme Aerob dan anaerob. Meski berbeda, dalam tanah memberikan multiple efect yang secara dramatis meningkatkan mikro flora tanah. Bahan terlarut seperti asam amino, sacharida, alkohol dapat diserap langsung oleh akar tanaman.
Kandungan EM terdiri dari bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, actinomicetes, ragi dan jamur fermentasi. Bakteri fotosintetik membentuk zat-zat bermanfaat yang menghasilkan asam amino, asam nukleat dan zat-zat bioaktif yang berasal dari gas berbahaya dan berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara. Bakteri asam laktat berfungsi untuk fermentasi bahan organik jadi asam laktat, percepat perombakan bahan organik, lignin dan cellulose, dan menekan pathogen dengan asam laktat yang dihasilkan.
Actinomicetes menghasilkan zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Ragi menghasilkan zat anti biotik, menghasilkan enzim dan hormon, sekresi ragi menjadi substrat untuk mikroorganisme effektif bakteri asam laktat actinomicetes. Cendawan fermentasi mampu mengurai bahan organik secara cepat yang menghasilkan alkohol ester anti mikroba, menghilangkan bau busuk, mencegah serangga dan ulat merugikan dengan menghilangkan pakan.
Fungsi EM untuk mengaktifkan bakteri pelarut, meningkatkan kandungan humus tanahlactobonillus sehingga mampu memfermentasikan bahan organik menjadi asam amino. Bila disemprotkan di daun mampu meningkatkan jumlah klorofil, fotosintesis meningkat dan percepat kematangan buah dan mengurangi buah busuk. Juga berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara, menghasilkan senyawa yang berfunsi antioksidan, menekan bau limbah, menggemburkan tanah, meningkatkan daya dukung lahan, meningkatkan cita rasa produksi pangan, perpanjang daya simpan produksi pertanian, meningkatkan kualitas daging, meningkatkan kualitas air dan mengurangi molaritas Benur.
Jenis-jenis EM yang ada seperti EM1 yang berupa media padat berbentuk butiran yang mengandung 90% actinomicetes. Berfungsi untuk mempercepat proses pembentukan kompos dalam tanah. EM2 terdiri dari 80 species yang disusun berdasarkan perbandingan tertentu.
Berbentuk kultur dalam kaldu ikan dengan pH 8,5. dalam tanah mengeluarkan antibiotik untuk menekan patogen. EM3 terdiri dari 95% bakteri fotosintetik dengan pH 8,5 dalam kaldu ikan yang berfungsi membantu tugas EM2. Sakarida dan asam amino disintesa oleh bakteri fotosintetik sehingga secara langsung dapat diserap tanaman. EM4 terdiri dari 95% lactobacillus yang berfungsi menguraikan bahan organik tanpa menimbulkan panas tinggi karena mikroorganisme anaerob bekerja dengan kekuatan enzim. EM5 berupa pestisida organik.

PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT


`Bojonggede - Puluhan warga Desa Bojongbaru Kecamatan Bojonggede belajar pengolahan sampah dengan pola 3R, Reduce, Reuse dan Recycle pada Sabtu (20/3), kemarin. Kegiatan ini merupakan realisasi pemanfaatan dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang bekerja sama dengan Saung Sampah Pusra Perumahan Pusparaya.

Menurut Koordinator Saung Sampah Pusra Effendi, kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, sejak Jum'at (19/3) hingga Minggu (21/3) hari ini. Selama tiga hari ini, lanjut dia, 23 warga se-Desa Bojongbaru mendapatkan materi dari Al Ghifary Forest Community (AFC) Indonesia. "Setelah mendapatkan materi tentang sampah dan bagaimana pengolahannya, hari ini (kemarin, red) mereka praktek," ujar Effendi, kemarin.
Dalam praktek pengolahan sampah, Tim 3R Saung Sampah Pusra yang terdiri Effendi, Heni, Banu dan Yono memperagakan pengolahan sampah dengan teknik an aerob dan biopori. Praktek pengolahan ini mendapat antusias yang tinggi dari para peserta yang didominasi ibu rumah tangga dan pemuda tersebut. "Kami membagi peserta ke dalam lima kelompok. Besok (hari ini, red) mereka akan diuji," katanya kepada Jurnal Bogor.
Lebih lanjut Ibu Effendi mengatakan, Saung Sampah Pusra yang usianya belum genap satu tahun ini seringkali diminta untuk melakukan sosialisasi pengolahan sampah. Bahkan, tiga tahun lagi Desa Bojongbaru diharapkan tidak mengeluarkan sampah organik. "Setiap rumah tangga dalam tiga tahun ke depan bisa mengolah sampah organiknya menjadi pupuk buatan," tutur Effendi.
Dengan pengolahan sampah di rumah tangga, lanjut dia, akan mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke Tempat Pembungan Akhir Sampah (TPAS). Sehingga, lanjut dia, tidak ada lagi korban yang meninggal dunia akibat tumpukan sampah. "Kami akan terus melakukan sosialisasi pengolahan sampah. Bahkan dalam waktu dekat ini kami diminta Kodam Jakarta untuk mempresentasikan pengolahan sampah di Saung Sampah Pusra," pungkas koordinator pengolahan sampah terbaik se-Kabupaten Bogor ini.

Fadlya El'Arsya
mnurofik@jurnabogor.com

EASYHITS4U

Link akun paypal Untuk transaksi bisnis anda yang lebih mudah

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

PINGLER.COM