“Kunjungan ini adalah bertujuan untuk menjembatani kesenjangan informasi tentang teknologi pengelolaan sampah perkotaan terkini. Dengan itu maka diharapkan, dapat terjalin tukar informasi antara para peneliti di BPPT dengan kalangan akademisi”, kata Ketua Rombongan Studi Ekskursi program Magister Sistem Teknik UGM, Muhammad Sulaiman, dalam kunjungannya ke Pusat Teknologi Lingkungan (PTL) BPPT, Senin (7/06).
Lebih lanjut Ia mengatakan, kunjungan dengan jumlah peserta sebanyak 53 orang tersebut, juga ditujukan agar kalangan akademisi dapat secara langsung mengetahui secara nyata prospek teknologi pengelolaan sampah dan penanganan masalah limbah perkotaan.
Kepala Bidang Pengelolaan Limbah PTL BPPT, Arie Herlambang, berkesempatan untuk menjelaskan tentang profil dari BPPT, khususnya tentang kegiatan yang dilakukan di PTL. Selain itu, Arie juga sedikit memaparkan tentang capaian-capaian teknologi yang telah berhasil dikembangkan oleh tim PTL berkaitan dengan penanganan limbah perkotaan.
Dalam acara tersebut, disampaikan juga kegiatan-kegiatan terkini dari PTL terkait dengan kerjasama yang dilakukan antara BPPT dengan Kementerian PU dan Pemprov Bali, di Bangli. Pembangunan pilot plant Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Bangli nantinya akan menggunakan sistem RSL (Reusable Sanitari LandfillI)-Wet Cell dan Enhanced Conventional Sanitary Landfill (ECSL)-Dry Cell.
Rencananya, hasil ujicoba pilot plant tersebut akan dimanfaatkan untuk menyusun definisi serta standar teknis baru untuk rehabilitasi TPA Open Dumping, pembangunan dan pengoperasian Tempat Pemrosesan Akhir/TPA baru di Indonesia.
Terkait dengan UU 18/2008 tentang persampahan, aspek akan pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia yang ingin mengeksplorasi teknologi pengolahan sampah sangatlah penting. Hal tersebut dimaksudkan agar program rehabilitasi lokasi TPA Open Dumping, dapat berjalan lancar.
Diharapkan dengan penerapan teknologi RSL untuk rehabilitasi TPA-Open Dumping, investasi dan biaya operasi TPA dapat dijangkau pihak pemerintah daerah, menunjang kegiatan 3R oleh masyarakat agar dapat berlangsung berkesinambungan, segera siap memenuhi amanah UU18/2008 tentang pengelolaan sampah.
Hadir dalam acara kunjungan, Kepala Bidang Tata Kelola Lingkungan PTL BPPT, Joko PS, serta beberapa perekayasa dari PTL seperti Nusa Idaman Said, Djoko Heru Martono, Henky Sutanto, Suprapto dan Sriwahyono. (ADS/HBHS-ptl/YRA-humas)
Kepala Bidang Pengelolaan Limbah PTL BPPT, Arie Herlambang, berkesempatan untuk menjelaskan tentang profil dari BPPT, khususnya tentang kegiatan yang dilakukan di PTL. Selain itu, Arie juga sedikit memaparkan tentang capaian-capaian teknologi yang telah berhasil dikembangkan oleh tim PTL berkaitan dengan penanganan limbah perkotaan.
Dalam acara tersebut, disampaikan juga kegiatan-kegiatan terkini dari PTL terkait dengan kerjasama yang dilakukan antara BPPT dengan Kementerian PU dan Pemprov Bali, di Bangli. Pembangunan pilot plant Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Bangli nantinya akan menggunakan sistem RSL (Reusable Sanitari LandfillI)-Wet Cell dan Enhanced Conventional Sanitary Landfill (ECSL)-Dry Cell.
Rencananya, hasil ujicoba pilot plant tersebut akan dimanfaatkan untuk menyusun definisi serta standar teknis baru untuk rehabilitasi TPA Open Dumping, pembangunan dan pengoperasian Tempat Pemrosesan Akhir/TPA baru di Indonesia.
Terkait dengan UU 18/2008 tentang persampahan, aspek akan pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia yang ingin mengeksplorasi teknologi pengolahan sampah sangatlah penting. Hal tersebut dimaksudkan agar program rehabilitasi lokasi TPA Open Dumping, dapat berjalan lancar.
Diharapkan dengan penerapan teknologi RSL untuk rehabilitasi TPA-Open Dumping, investasi dan biaya operasi TPA dapat dijangkau pihak pemerintah daerah, menunjang kegiatan 3R oleh masyarakat agar dapat berlangsung berkesinambungan, segera siap memenuhi amanah UU18/2008 tentang pengelolaan sampah.
Hadir dalam acara kunjungan, Kepala Bidang Tata Kelola Lingkungan PTL BPPT, Joko PS, serta beberapa perekayasa dari PTL seperti Nusa Idaman Said, Djoko Heru Martono, Henky Sutanto, Suprapto dan Sriwahyono. (ADS/HBHS-ptl/YRA-humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar